Mesolitikum
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Mesolitikum atau
Zaman Batu Madya[1] (
Bahasa Yunani:
mesos "tengah",
lithos batu) adalah suatu periode dalam perkembangan teknologi manusia, antara
Paleolitik atau Zaman Batu Tua dan
Neolitik atau Zaman Batu Muda.
[2]
Istilah ini diperkenalkan oleh
John Lubbock dalam makalahnya "Jaman Prasejarah" (bahasa Inggris:
Pre-historic Times) yang diterbitkan pada tahun 1865. Namun istilah ini tidak terlalu sering digunakan sampai
V. Gordon Childe mempopulerkannya dalam bukunya
The Dawn of Europe (1947).
[2]
Zaman mesolitikum di Indonesia
Pada zaman mesolitikum di Indonesia, manusia hidup tidak jauh berbeda dengan zaman
paleolitikum, yaitu dengan
berburu
dan menangkap ikan, namun manusia pada masa itu juga mulai mempunyai
tempat tinggal agak tetap dan bercocok tanam secara sederhana.
[3] Tempat tinggal yang mereka pilih umumnya berlokasi di
tepi pantai (
kjokkenmoddinger) dan
goa-goa (
abris sous roche) sehingga di lokasi-lokasi tersebut banyak ditemukan berkas-berkas kebudayaan manusia pada zaman itu.
[3]
Kjokkenmoddinger
Kjokkenmoddinger adalah sampah dapur dari zaman mesolitikum yang ditemukan di sepanjang pantai timur
Pulau Sumatera.
[4]
Hal ini diteliti oleh Dr. P. V. van Stein Callenfels pada tahun 1925
dan menurut penelitian yang dilakukannya, kehidupan manusia pada saat
itu bergantung dari hasil menangkap
siput dan
kerang karena ditemukan
sampah kedua hewan tersebut setinggi 7 meter.
[4]
Sampah dengan ketinggian tersebut kemungkinan telah mengalami proses
pembentukan cukup lama, yaitu mencapai ratusan bahkan ribuan tahun.
[4] Di antara tumpukan sampah tersebut juga ditemukan
batu penggiling beserta landasannya (pipisan) yang digunakan untuk menghaluskan cat merah.
[4] Cat tersebut diperkirakan digunakan dalam acara keagamaan atau ilmu
sihir.
[4] Di tempat itu juga ditemukan banyak benda-benda kebudayaan seperti
kapak genggam yang disebut
pebble atau kapak genggam
Sumatera (
Sumeteralith) sesuai dengan tempat penemuannya. Kapak tersebut terbuat dari batu kali yang dibelah dua dan teksturnya masih kasar.
[4] Kapak lain yang ditemukan pada zaman ini adalah
bache courte (
kapak pendek) yang berbentuk setengah lingkaran seperti
kapak genggam atau
chopper.
[4] Berdasaran pecahan tengkorak dan
gigi yang ditemukan pada
Kjokkenmoddinger,
diperkirakan bahwa manusia yang hidup pada zaman mesolitikum adalah
bangsa Papua Melanesoide.(nenek moyang suku Irian dan Melanesoid)
[4]
Abris Sous Roche
Salah satu peninggalan zaman mesolitik berupa
Abris sous roche.
Abris sous roche adalah
goa menyerupai ceruk
batu karang yang digunakan manusia sebagai tempat tinggal.
[4] Penelitian mengenai kebudayaan
Abris sous roche ini juga dilakukan oleh
van Stein Callenfels pada tahun 1928-1931 di Goa Lawu dekat
Sampung, Ponorogo (
Madiun).
[5] Alat-alat yang ditemukan lebih banyak terbuat dari
tulang sehingga disebut sebagai
Sampung Bone Culture.
[5] Di daerah
Besuki (
Jawa Timur), van Heekeren juga menemukan kapak
Sumatera dan kapak pendek.
Abris sous roche juga ditemukan pada daerah
Timor dan
Rote oleh
Alfred Buhler yang menemukan
flakes culture dari kalsedon bertangkai dan hal ini diduga merupakan peninggalan bangsa
Papua Melanesoide.
[6]. Hasil kebudayaan
Abris sous roche juga ditemukan di
Lamancong (
Sulawesi Selatan) yang biasa disebut kebudayaan
Toala[4]. Kebudayaan Toala ditemukan pada suatu goa yang disebut
Goa Leang PattaE dan inti dari kebudayaan ini adalah
flakes dan
pebble[4]. Selain Toala, para ahli juga menemukan kebudayaan
Bacson-Hoabinh dan
Bandung di Indonesia.
Bacson-Hoabinh diperkirakan merupakan pusat budaya
prasejarah Indonesia dan terdiri dari dua macam kebudayaan, yaitu kebudayaa
pebble (alat-alat tulang yang datang dari jalan barat) dan kebudayaan
flakes (datang melalui jalan timur)
[4]. Sementara itu, penelitian kebudayaan
Bandung dilakukan oleh
van Koenigswald di daerah
Padalarang, Bandung Utara,
Cicalengka, BanjarabSoreang, dan sebelah barat
Cililin. Kebudayaan yang ditemukan berupa
flakes yang disebut
microlith (batu kecil), pecahan
tembikar, dan benda-benda
perunggu[4].
Galeri
Berikut ini gambar-gambar peninggalan dari zaman Mesolitikum yang
ditemukan pada situs pemakaman di Théviec, Saint-Pierre-Quiberon,
Bretagne, Perancis. Koleksi Muséum de Toulouse.
No comments:
Post a Comment