Pembagian Zaman Menurut Geologi 4. Neozoikum ( +60 juta tahun yang lalu ) 3. Mesozoikum ( +140 juta tahun yang lalu ) Zaman Tersier 2. Paleozoikum ( +340 juta tahun yang lalu ) Diluvium (Pleistosen) 1. Arkezoikum (+2500 juta tahun yang lalu) Zaman Kuarter Aluvium (Holosen)
3. ARKEOZOIKUM Arkeozoikum adalah zaman tertua (zaman awal atau permulaan) Dalam sejarah pekembangan bumi yang berlangsung kira – kira 2500 juta tahun yang lalu. Pada zaman itu keadaan bumi belum stabil, kulit bumi masih dalam proses pembentukan dan udara masih sangat panas sehingga belum tampak tanda – tanda kehidupan.
4. PALEOZAIKUM Paleozaikum merupakan zaman primer kelanjutan dari Arkeozoikum. Diperkirakan berlangsung sekitar 340 juta tahun yang lalu. Pada masa itu, terjadi penurunan suhu yang mengakibatkan bumi lambat laun menjadi dingin. Adanya tanda – tanda kehidupan yang semakin jelas, yakni dengan munculnya makhluk bersel satu seperti bakteri dan sejenis amfibi.
5. Mesozoikum Mesozoikum disebut pula dengan zaman sekunder atau zaman reptil. Berlangsung kira – kira 140 juta tahun yang lalu. Pada masa ini, terjadi pertumbuhan kedua dalam tingkat kehidupan makhluk hidup. Pada zaman ini muncul pula reptil raksasa (dinosaurus) dan Atlantosaurus serta jenis burung dan binatang menyusui tingkat rendah.
6. NEOZOIKUM Neozoikum atau kainozoikum diperkirakan berusia 60 juta tahun yang lalu. Pada masa tersebut, keadaan bumi sudah mulai stabil kehidupan semakin berkembang dan beraneka ragam. Pembagian zaman neozoikum antara lain sebagai berikut : 1. Zaman tersier 2. Zaman Kuarter
7. A. ZAMAN TERSIER Zaman tersier dapat disebut sebagai zaman ketiga. Jenis – jenis binatang besar mulai berkurang dan telah hidup dari binatang jenis – jenis binatang menyusui, seperti kera dan monyet.
8. B. ZAMAN KUARTER Zaman kuarter dapat disebut sebagai zaman keempat. Mulai muncul tanda – tanda kehidupan manusia purba. Zaman kuarter dibagi menjadi dua masa yaitu, masa pleistosen dan masa holosen
9. 1. MASA PLEISTOSEN Masa pleistosen atau dilivum adalah zaman es atau glasial. Berlangsung sekitar kira – kira 600.000 tahun yang lalu. Pada masa inilah kehidupan manusia mulai ada. Masa ini ditandai dengan mulai mencairnya es yang bertumpuk di Kutub Utara karena terjadi perubahan iklim yang terus menerus.
10. 2. ZAMAN HOLOSEN Masa holosen berlangsung sekitar 20.000 tahun yang lalu. Pada masa ini, mulai muncul Homo Sapiens atau manusia cerdas, seperti Homo Wajakensis. Spesies tersebut merupakan nenek moyang dari manusia modern saat ini
11. Pembagian Zaman Menurut alat yang digunakan manusia purba Zaman Batu ( Lithikum ) Zaman Logam Zaman Batu Tua ( palaeolithikum ) Zaman Tembaga Zaman Batu Tengah ( mesolithikum ) Zaman Perunggu Zaman Batu Muda ( neolithikum ) Zaman Besi
12. Zaman Batu (Lithikum ) Pada zaman batu manusia purba dalam upaya untuk memenuhi kebutuhannya masih menggunakan alat – alat yang terbuat dari batu. Zaman Batu dibedakan menjadi 3 yaitu: Zaman batu tua
13. Zaman Batu Tua ( Palaeolithikum ) Pada zaman batu tua manusia purba menggunakan alat – alat dari batu yang masih kasar karena belum diasah. Kehidupan manusia purba pada saat itu belum memiliki tempat tinggal yang tetap atau nomaden.
14. Zaman Batu Tengah ( Mesolithikum ) Pada zaman batu tengah, alat – alat yang digunakan oleh manusia masih seperti zaman batu tua, namun alat – alat tersebut sudah diasah tetapi belum halus. Kehidupan manusia purba pada saat itu sudah mulai menetap.
15. Zaman Batu Muda ( Neolithikum ) Pada zaman batu muda manusia purba menggunakan alat – alat dari batu yang telah diasah secara halus dan mempunyai bentuk yang bagus dan bervariasi. Kehidupan manusia purba pada saat itu sudah mulai menetap dan bercocok tanam.
16. Zaman Logam Kebudayaan manusia purba pada zaman logam sudah jauh lebih tinggi dan maju jika dibandingkan dengan zaman batu. Pada zaman logam manusia purba sudah memiliki kemampuan melebur logam untuk membuat alat – alat yang dibutuhkan. Zaman Logam dibedakan menjadi 3 yaitu: a.Zaman tembaga b.Zaman perunggu c.Zaman besi
17. Zaman Tembaga Pada zaman tembaga manusia purba sudah memanfaatkan logam tembaga yang dapat digunakan untuk alat – alat rumah tangga. Tetapi proses pembentukannya masih sangat sederhana.
18. Zaman Perunggu Pada zaman perunggu manusia purba sudah mampu membuat peralatan dari perunggu yang terbuat dari hasil campuran antara tembaga dan timah. Peralatan ini mempunyai sifat yang lebih keras daripada tembaga dan bentuknya sudah lebih halus.
19. Zaman Besi Pada zaman besi manusia purba sudah mampu melebur bijih besi yang dibentuk sedemikian rupa meskipun masih kasar. Bijih besi dilebur dan dibentuk untuk memenuhi berbagai kebutuhan seperti peralatan rumah tangga, berburu, dan bertani.
20. Pembagian Zaman Menurut Corak Kehidupan
21. Masa Berburu Kehidupan manusia purba pada masa berburu selalu berpindah – pindah atau nomaden. Karena selalu mencari binatang buruan dan bahan makanan yang disediakan oleh alam berupa binatang, Hal ini disebut dengan “food gathering”.
22. Masa Meramu Kehidupan manusia purba pada masa meramu hampir sama dengan masa berburu yaitu selalu berpindah – pindah atau nomaden. Berbeda dengan masa berburu, pada masa meramu manusia purba mencari bahan makanan berupa tumbuh – tumbuhan, hal ini disebut sebagai food gathering”.
23. Masa Bercocok Tanam Kehidupan manusia terus berkembang lebih maju, yang kemudian mengenal bercocok tanam. Meskipun demikian kehidupan berburu dan meramu belum sepenuhnya ditinggalkan
pengertian zaman pra aksara
Sunday, February 9, 2014
Tuesday, October 8, 2013
Zaman Batu Muda (neolitikum)
oleh Hery Purwanto pada 1 Februari 2012\ |
Zaman batu muda diperkirakan
berlangsung kira-kira tahun 2000 SM. Perkembangan kebudayaan pada zaman
ini sudah sangat maju. Dalam zaman ini, alat yang dihasilkan sudah
bagus. Meskipun masih terbuat dari batu, tetapi pada semua bagiannya
telah dihaluskan dan persebarannya telah merata di seluruh Indonesia.
Menurut Dr. R. Soekmono, Kebudayaan ini lah yang menjadi dasar
kebudayaan Indonesia sekarang. Dalam zaman ini, terjadi perubahan pola
hidup masyarakat, dari tradisi food gatering ke food producing. Manusia yang hidup pada zaman ini adalah bangsa Proto Melayu. Seperti suku Nias, suku Toraja, suku Sasak dan Suku Dayak.
Peralatan yang dihasilkan zaman batu muda, antara lain :
Kapak lonjong
Kapak dengan penampang berbentuk lonjong atau bulat telur. Kapak lonjong terbuat dari batu kali yang berwarna kehitaman. Persebarannya melalui jalur timur, yaitu Jepang, Formosa, Filipina, Minahasa, Maluku, dan Papua. Dua bentuk kapak lonjong Yaitu kapak besar (Walzanbeil) dan kapak kecil (kleinbeil).
Kapak persegi
Kapak dengan penampang lintangnya berbentuk persegi panjang atau trapesium. Kapak persegi terdiri atas berbagi ukuran, basar (beliung atau pacul), dan kecil (tarah). Persebarannya melalui jalur barat yaitu dari tenggara semenanjung Malaka, Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Maluku.
Benda-benda lain yang dihasilkan dari zaman batu muda, Antara lain :
Tembikar
Banyak ditemukan pada lapisan KJokkenmoddiger di Sumatra dan pantai Selatan Jawa. Periuk belaga yang berisi tulang-tulang manusia banyak di temukan di Sumbawa.
Pakaian
Tembikar yang bermotif tenunan membuktikan bahwa masyarakat prasejarah sudah mengenal pakaian ini terbut dari kulit kayu.
Perhiasan
Bahan baku yang di gunakan adalah Kalsedon dan batu indah, berwujud gelang, kalung, dan anting
Peralatan yang dihasilkan zaman batu muda, antara lain :
Kapak lonjong
Kapak dengan penampang berbentuk lonjong atau bulat telur. Kapak lonjong terbuat dari batu kali yang berwarna kehitaman. Persebarannya melalui jalur timur, yaitu Jepang, Formosa, Filipina, Minahasa, Maluku, dan Papua. Dua bentuk kapak lonjong Yaitu kapak besar (Walzanbeil) dan kapak kecil (kleinbeil).
Kapak persegi
Kapak dengan penampang lintangnya berbentuk persegi panjang atau trapesium. Kapak persegi terdiri atas berbagi ukuran, basar (beliung atau pacul), dan kecil (tarah). Persebarannya melalui jalur barat yaitu dari tenggara semenanjung Malaka, Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Maluku.
Benda-benda lain yang dihasilkan dari zaman batu muda, Antara lain :
Tembikar
Banyak ditemukan pada lapisan KJokkenmoddiger di Sumatra dan pantai Selatan Jawa. Periuk belaga yang berisi tulang-tulang manusia banyak di temukan di Sumbawa.
Pakaian
Tembikar yang bermotif tenunan membuktikan bahwa masyarakat prasejarah sudah mengenal pakaian ini terbut dari kulit kayu.
Perhiasan
Bahan baku yang di gunakan adalah Kalsedon dan batu indah, berwujud gelang, kalung, dan anting
Zaman Batu Muda (neolitikum)
oleh Hery Purwanto pada 1 Februari 2012\ |
Zaman batu muda diperkirakan
berlangsung kira-kira tahun 2000 SM. Perkembangan kebudayaan pada zaman
ini sudah sangat maju. Dalam zaman ini, alat yang dihasilkan sudah
bagus. Meskipun masih terbuat dari batu, tetapi pada semua bagiannya
telah dihaluskan dan persebarannya telah merata di seluruh Indonesia.
Menurut Dr. R. Soekmono, Kebudayaan ini lah yang menjadi dasar
kebudayaan Indonesia sekarang. Dalam zaman ini, terjadi perubahan pola
hidup masyarakat, dari tradisi food gatering ke food producing. Manusia yang hidup pada zaman ini adalah bangsa Proto Melayu. Seperti suku Nias, suku Toraja, suku Sasak dan Suku Dayak.
Peralatan yang dihasilkan zaman batu muda, antara lain :
Kapak lonjong
Kapak dengan penampang berbentuk lonjong atau bulat telur. Kapak lonjong terbuat dari batu kali yang berwarna kehitaman. Persebarannya melalui jalur timur, yaitu Jepang, Formosa, Filipina, Minahasa, Maluku, dan Papua. Dua bentuk kapak lonjong Yaitu kapak besar (Walzanbeil) dan kapak kecil (kleinbeil).
Kapak persegi
Kapak dengan penampang lintangnya berbentuk persegi panjang atau trapesium. Kapak persegi terdiri atas berbagi ukuran, basar (beliung atau pacul), dan kecil (tarah). Persebarannya melalui jalur barat yaitu dari tenggara semenanjung Malaka, Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Maluku.
Benda-benda lain yang dihasilkan dari zaman batu muda, Antara lain :
Tembikar
Banyak ditemukan pada lapisan KJokkenmoddiger di Sumatra dan pantai Selatan Jawa. Periuk belaga yang berisi tulang-tulang manusia banyak di temukan di Sumbawa.
Pakaian
Tembikar yang bermotif tenunan membuktikan bahwa masyarakat prasejarah sudah mengenal pakaian ini terbut dari kulit kayu.
Perhiasan
Bahan baku yang di gunakan adalah Kalsedon dan batu indah, berwujud gelang, kalung, dan anting
Peralatan yang dihasilkan zaman batu muda, antara lain :
Kapak lonjong
Kapak dengan penampang berbentuk lonjong atau bulat telur. Kapak lonjong terbuat dari batu kali yang berwarna kehitaman. Persebarannya melalui jalur timur, yaitu Jepang, Formosa, Filipina, Minahasa, Maluku, dan Papua. Dua bentuk kapak lonjong Yaitu kapak besar (Walzanbeil) dan kapak kecil (kleinbeil).
Kapak persegi
Kapak dengan penampang lintangnya berbentuk persegi panjang atau trapesium. Kapak persegi terdiri atas berbagi ukuran, basar (beliung atau pacul), dan kecil (tarah). Persebarannya melalui jalur barat yaitu dari tenggara semenanjung Malaka, Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Maluku.
Benda-benda lain yang dihasilkan dari zaman batu muda, Antara lain :
Tembikar
Banyak ditemukan pada lapisan KJokkenmoddiger di Sumatra dan pantai Selatan Jawa. Periuk belaga yang berisi tulang-tulang manusia banyak di temukan di Sumbawa.
Pakaian
Tembikar yang bermotif tenunan membuktikan bahwa masyarakat prasejarah sudah mengenal pakaian ini terbut dari kulit kayu.
Perhiasan
Bahan baku yang di gunakan adalah Kalsedon dan batu indah, berwujud gelang, kalung, dan anting
Zaman Batu Muda (neolitikum)
oleh Hery Purwanto pada 1 Februari 2012\ |
Zaman batu muda diperkirakan
berlangsung kira-kira tahun 2000 SM. Perkembangan kebudayaan pada zaman
ini sudah sangat maju. Dalam zaman ini, alat yang dihasilkan sudah
bagus. Meskipun masih terbuat dari batu, tetapi pada semua bagiannya
telah dihaluskan dan persebarannya telah merata di seluruh Indonesia.
Menurut Dr. R. Soekmono, Kebudayaan ini lah yang menjadi dasar
kebudayaan Indonesia sekarang. Dalam zaman ini, terjadi perubahan pola
hidup masyarakat, dari tradisi food gatering ke food producing. Manusia yang hidup pada zaman ini adalah bangsa Proto Melayu. Seperti suku Nias, suku Toraja, suku Sasak dan Suku Dayak.
Peralatan yang dihasilkan zaman batu muda, antara lain :
Kapak lonjong
Kapak dengan penampang berbentuk lonjong atau bulat telur. Kapak lonjong terbuat dari batu kali yang berwarna kehitaman. Persebarannya melalui jalur timur, yaitu Jepang, Formosa, Filipina, Minahasa, Maluku, dan Papua. Dua bentuk kapak lonjong Yaitu kapak besar (Walzanbeil) dan kapak kecil (kleinbeil).
Kapak persegi
Kapak dengan penampang lintangnya berbentuk persegi panjang atau trapesium. Kapak persegi terdiri atas berbagi ukuran, basar (beliung atau pacul), dan kecil (tarah). Persebarannya melalui jalur barat yaitu dari tenggara semenanjung Malaka, Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Maluku.
Benda-benda lain yang dihasilkan dari zaman batu muda, Antara lain :
Tembikar
Banyak ditemukan pada lapisan KJokkenmoddiger di Sumatra dan pantai Selatan Jawa. Periuk belaga yang berisi tulang-tulang manusia banyak di temukan di Sumbawa.
Pakaian
Tembikar yang bermotif tenunan membuktikan bahwa masyarakat prasejarah sudah mengenal pakaian ini terbut dari kulit kayu.
Perhiasan
Bahan baku yang di gunakan adalah Kalsedon dan batu indah, berwujud gelang, kalung, dan anting
Peralatan yang dihasilkan zaman batu muda, antara lain :
Kapak lonjong
Kapak dengan penampang berbentuk lonjong atau bulat telur. Kapak lonjong terbuat dari batu kali yang berwarna kehitaman. Persebarannya melalui jalur timur, yaitu Jepang, Formosa, Filipina, Minahasa, Maluku, dan Papua. Dua bentuk kapak lonjong Yaitu kapak besar (Walzanbeil) dan kapak kecil (kleinbeil).
Kapak persegi
Kapak dengan penampang lintangnya berbentuk persegi panjang atau trapesium. Kapak persegi terdiri atas berbagi ukuran, basar (beliung atau pacul), dan kecil (tarah). Persebarannya melalui jalur barat yaitu dari tenggara semenanjung Malaka, Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Maluku.
Benda-benda lain yang dihasilkan dari zaman batu muda, Antara lain :
Tembikar
Banyak ditemukan pada lapisan KJokkenmoddiger di Sumatra dan pantai Selatan Jawa. Periuk belaga yang berisi tulang-tulang manusia banyak di temukan di Sumbawa.
Pakaian
Tembikar yang bermotif tenunan membuktikan bahwa masyarakat prasejarah sudah mengenal pakaian ini terbut dari kulit kayu.
Perhiasan
Bahan baku yang di gunakan adalah Kalsedon dan batu indah, berwujud gelang, kalung, dan anting
Bumi Zaman Dinosaurus Berselimut Hutan dari Kutub ke Kutub
Foto: Wikipedia/William S. Kessler
|
\ |
Serba Sejarah - Peta
pertama yang jelas yang menggambarkan hutan Bumi sebagaimana adanya
pada puncak zaman dinosaurus memberi indikasi bahwa planet kita sangat
panas 100 juta tahun yang lalu, dan ditutupi oleh hutan yang bertumbuh
cepat dan hijau sepanjang tahun yang dinamakan pepohonan
“monkey-puzzle.”
Mereka menyimpulkan dari pola tumbuhan dan laju pertumbuhan bahwa
permukaan tanah bumi ditutupi hampir dari kutub-ke-kutub oleh hutan luas
yang terdiri dari apa yang disebut pohon-pohon monkey puzzle Araucaria araucana, pohon yang tinggi, kuat, dan berbentuk aneh yang masih tumbuh dalam hutan moderen.
Para ilmuwan mencurigai bahwa kadar tinggi karbon dioksida yang
memerangkap panas dalam atmosfir 100 juta tahun lalu membantu pohon
tumbuh cepat dfan tinggi, dan menyebar ke kawasan beriklim sangat dingin
di kawasan kutub utara dan selatan, yang pada waktu itu mempunyai
lebih banyak pohon daripada es.
Gas karbon dioksida atau CO2 memerangkap panas sinar matahari dalam
atmosfir bumi, yang mengakibatkan suhu permukaan global rata-rata lebih
tinggi, fenomena yang berhubungan dengan iklim yang biasa disebut
pemanasan global.
Disamping memanaskan planet ini, kadar CO2 yang lebih tinggi juga dapat
membuat tanaman dan pohon tumbuh lebih cepat dan lebih besar.
Para peneliti yang berbasis di Inggris tadi mengatakan temuan mereka
mengenai iklim dan hutan Cretaceous mengandung makna bagi pemahaman
pengaruh jangka panjang pemanasan global zaman moderen.
Mereka memperingatkan bahwa atmosfir Bumi dapat mencapai tingkat
Cretaceous CO2 dalam waktu kurang dari 250 tahun, kalau konsentrasi gas
pemanas bumi terus meningkat dengan laju yang sekarang.
Sumber: http://www.voanews.com/
Related Posts : arkeologi,
artefak,
berita,
Pra - Aksara
- Kurun Waktu Manusia Masa Praaksara Dan Jenis – Jenis Manusia Indonesia Pada Masa Praaksara
- Zaman Mesolithikum di Indonesia
- Zaman Megalithikum di Indonesia
- Kehidupan Awal Masyarakat Indonesia
- Bumi Zaman Dinosaurus Berselimut Hutan dari Kutub ke Kutub
- Arkeologi Sebagai Ilmu Bantu Sejarah
- Cantik versi Kitab Jawa/Bali Kuno
- Arkeolog Cari Kapal Kuno di Gunung Tambora
- Epigrafi
- Peta Persebaran Candi di Indonesia
- Indonesia Arkeology Travel Guide
- Artefak di Indonesia
- Pengertian Artefak
- Gajah Mada, kisah perang Bubat dan intrik politik Majapahit
- Pertempuran Lengkong, potret heroisme di bawah keterbatasan
- Sardjono Kartosoewiryo Tentang Sang ayah Kartosoewirjo (Sukarmaji) dan Gerakan NII Komandemen IX
- Mangkuk Purba Cekungan Bandung Bentukan Proses Vulkanis
- Ketika Siswa Dikenalkan soal Istri Simpanan, Golok, dan Seks....
- Heboh Uji Kompetensi Guru
- Kelaparan, Nenek Mencuri Hakim Menagis
\ |
Zaman Megalithikum di Indonesia
Serba Sejarah - Zaman Megalitikum biasa disebut dengan zaman batu besar, periode ini ditandai dengan peninggalan kebudayaan yang terbuat dari batu-batu besar. Beberapa peninggalan megalitik menurut ahli digunakan sebagai monumen dan tempat ritual menurut kepercayaan masa itu. Dapat dipastikan bahwa pada zaman ini manusia sudah dapat membuat dan meningkatkan kebudayaan yang terbuat dan batu-batu besar. Di beberapa negara bahkan terdapat peninggalan dari periode megalitik seperti Stonehenge di Inggris, termasuk Indonesia tentunya.
Megalitikum sendiri berasal dari kata bahasa Yunani, Megalitik, dimana kata megas berarti besar, dan lithos berarti batu.
Hasil
kebudayaan pada zaman Megalithikum dapat dijumpai dalam berbagai
bentuk bangunan dan peralatan yang terbuat dari batu-batu yang besar.
Adapun hasil kebudayaan zaman ini, antara lain
- Kapak persegi maupun kapak lonjong
- Menhir (batu tempat pemujaan arwah leluhur)
- Dolmen adalah meja batu, merupakan tempat sesaji dan pemujaan kepada roh nenek moyang, Adapula yang digunakan untuk kuburan.
- Kubur batu
- Waruga
- Sarkofagus
- Punden Berundak.
Punden berundak merupakan contoh struktur buatan manusia, pada zaman Megalitikum, yang tersisa di Indonesia. Beberapa dari struktur tersebut bertanggal lebih dari 2000 tahun yang lalu. Punden berundak bukan merupakan “bangunan”, tetapi lebih merupakan pengubahan bentang-lahan atau undak-undakan yang memotong lereng bukit, seperti tangga raksasa. Bahan utamanya tanah, bahan pembantunya batu; menghadap ke anak tangga tegak, lorong melapisi jalan setapak, tangga, dan monolit tegak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa bangunan candi dari periode Hindu-Budha di Indonesia merupakan hasil akulturasi dengan budaya lokal. Mengingat secara struktur hanya sedikit perbedaan antara bangunan punden berundak dengan candi.
Related Posts : Pra - Aksara
- Zaman Megalithikum di Indonesia
- Mangkuk Purba Cekungan Bandung Bentukan Proses Vulkanis
- Bumi Zaman Dinosaurus Berselimut Hutan dari Kutub ke Kutub
- Kehidupan Awal Masyarakat Indonesia
- Guru Besar Kedokteran UGM Bikin Komik untuk Jelaskan Manusia Purba Sangiran
- TRADISI SEJARAH MASYARAKAT INDONESIA MASA PRAAKSARA
- Kurun Waktu Manusia Masa Praaksara Dan Jenis – Jenis Manusia Indonesia Pada Masa Praaksara
- Zaman Mesolithikum di Indonesia
\ |
Zaman Megalithikum di Indonesia
Serba Sejarah - Zaman Megalitikum biasa disebut dengan zaman batu besar, periode ini ditandai dengan peninggalan kebudayaan yang terbuat dari batu-batu besar. Beberapa peninggalan megalitik menurut ahli digunakan sebagai monumen dan tempat ritual menurut kepercayaan masa itu. Dapat dipastikan bahwa pada zaman ini manusia sudah dapat membuat dan meningkatkan kebudayaan yang terbuat dan batu-batu besar. Di beberapa negara bahkan terdapat peninggalan dari periode megalitik seperti Stonehenge di Inggris, termasuk Indonesia tentunya.
Megalitikum sendiri berasal dari kata bahasa Yunani, Megalitik, dimana kata megas berarti besar, dan lithos berarti batu.
Hasil
kebudayaan pada zaman Megalithikum dapat dijumpai dalam berbagai
bentuk bangunan dan peralatan yang terbuat dari batu-batu yang besar.
Adapun hasil kebudayaan zaman ini, antara lain
- Kapak persegi maupun kapak lonjong
- Menhir (batu tempat pemujaan arwah leluhur)
- Dolmen adalah meja batu, merupakan tempat sesaji dan pemujaan kepada roh nenek moyang, Adapula yang digunakan untuk kuburan.
- Kubur batu
- Waruga
- Sarkofagus
- Punden Berundak.
Punden berundak merupakan contoh struktur buatan manusia, pada zaman Megalitikum, yang tersisa di Indonesia. Beberapa dari struktur tersebut bertanggal lebih dari 2000 tahun yang lalu. Punden berundak bukan merupakan “bangunan”, tetapi lebih merupakan pengubahan bentang-lahan atau undak-undakan yang memotong lereng bukit, seperti tangga raksasa. Bahan utamanya tanah, bahan pembantunya batu; menghadap ke anak tangga tegak, lorong melapisi jalan setapak, tangga, dan monolit tegak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa bangunan candi dari periode Hindu-Budha di Indonesia merupakan hasil akulturasi dengan budaya lokal. Mengingat secara struktur hanya sedikit perbedaan antara bangunan punden berundak dengan candi.
Related Posts : Pra - Aksara
- Zaman Megalithikum di Indonesia
- Mangkuk Purba Cekungan Bandung Bentukan Proses Vulkanis
- Bumi Zaman Dinosaurus Berselimut Hutan dari Kutub ke Kutub
- Kehidupan Awal Masyarakat Indonesia
- Guru Besar Kedokteran UGM Bikin Komik untuk Jelaskan Manusia Purba Sangiran
- TRADISI SEJARAH MASYARAKAT INDONESIA MASA PRAAKSARA
- Kurun Waktu Manusia Masa Praaksara Dan Jenis – Jenis Manusia Indonesia Pada Masa Praaksara
- Zaman Mesolithikum di Indonesia
Subscribe to:
Posts (Atom)